Minggu, 16 Agustus 2009

ALPUKAT SEHAT UNTUK PENDERITA HIV/AIDS

PERKEMBANGAN tingkat keparahan penyakit sejak seseorang dinyatakan positif HIV hingga ke tahap AIDS sangat dipengaruhi oleh perawatan medis dan penanganan gizi. Mereka yang mendapat perawatan medis dan gizi secara baik akan berusia lebih panjang. Salah satu makanan yang sehat untuk mereka adalah buah alpukat (Persea Americana). Ada beberapa faktor yang membuat buah alpukat sehat untuk orang-orang dengan HIV/AIDS ini.


Pertama, sumber energi, terutama lemak, yang aman. Dilaporkan bahwa orang dengan HIV/AIDS memerlukan energi/ kalori yang lebih banyak dibandingkan orang yang sehat. Salah satu sumber utama energi tersebut berasal dari lemak. Alpukat merupakan salah satu buah yang tinggi kadar lemaknya, sekitar 16 persen.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa lemak yang terkandung dalam buah alpukat aman dan malah menyehatkan. Hal itu karena sekitar 63 persen unsur penyusunnya adalah asam lemak tidak jenuh, terutama asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA, monounsaturated fatty acids)
Diet rendah lemak sering menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein) yang menyehatkan. Diet alpukat yang kaya MUFA dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein) yang merugikan kesehatan darah, tanpa menurunkan kadar HDL. Lemak MUFA juga mempunyai aktivitas antioksidan yang menjaga tubuh dari kerusakan arteri akibat keganasan kolesterol LDL. Alpukat dapat melindungi arteri dari kerusakan oksidatif dan mengamankan kolesterol sehingga tidak menjadi ganas dan berbahaya.
Kedua, orang-orang dengan HIV/AIDS memerlukan masukan vitamin dan mineral yang kuantitasnya cukup dan kualitasnya baik. Alpukat mengandung vitamin A dan karoten yang baik. Dalam 100 gram buah alpukat terkandung sekitar 300 - 400 IU vitamin A, dan sekitar 165 mikrogram karoten. Terkandung pula tiamin, riboflavin, dan niasin, yang tergolong vitamin B-kompleks. Kadar vitamin C alpukat cukup baik, sekitar 14 mg per 100 gram buah alpukat.
Buah alpukat kaya akan mineral kalium (604 mg/100 g) dan rendah mineral natrium (4 mg/ 100 g). Dilaporkan makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah dengan rasio K:Na lebih besar dari 5:1 adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Serat alpukat juga tinggi sekitar 1,6 gram/100 g. Hal ini bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan dan membuang sisa-sisa pencernaan yang beracun.
Ketiga, buah alpukat mengandung kadar glutation tertinggi di antara buah-buahan, yaitu 21 mg per 100 gram buah segar. Senyawa glutation tersebut berfungsi sebagai unsur pertahanan tubuh dari berbagai serbuan perusak kesehatan tubuh. Ia berfungsi sebagai antioksidan, bersama vitamin C, E, dan karoten, dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Glutation dilaporkan berfungsi sebagai zat antikanker yang dapat menonaktifkan sedikitnya 30 zat penyebab kanker. Glutation juga membantu menghambat kerusakan tubuh akibat senyawa beracun, misalnya bahan pencemar lingkungan seperti pestisida, logam-logam berat (timah), yaitu dengan cara menawarkan racun tersebut lalu membuangnya lewat sistem pembuangan (feses, urin, atau keringat).
Kaitan glutation dengan AIDS tampak dalam hasil penelitian laboratorium Dr Alton Meister dari Fakultas Kedokteran Universitas Cornell, AS. Meister menemukan bahwa glutation menghentikan penyebaran/penjalaran atau reflikasi virus HIV secara in vitro.
Makin banyak senyawa glutation yang ditambahkan makin besar efeknya. Kadar glutation pada orang dengan HIV/AIDS terus menurun, hal ini tentu saja akan mempercepat tingkat keparahan HIV ke tahap AIDS.
* Mohamad Harli, Sarjana Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB




Read More...

Kamis, 30 Juli 2009

THERAPY PENYEMBUHAN VERTIGO

Hanya orang yang pernah mengalami VERTIGO bisa merasakan tersiksanya bila sedang kumat. Kita seperti berada di dalam sebuah round table, lalu diputar berkeliling atau terkadang terasa seperti di ayun ke segala arah yg tidak jelas, berputar semuanya...???!!!

Kepala saat diletakkan ke bantal sangat tidak nyaman, berputar dan kita seakan mencari pegangan kemana-mana. Apalagi melihat atau menunduk ke bawah jelas tidak mungkin. Rasanya lebih baik tidur duduk saja.

Confidence level turun karena kita tidak tahu kapan Vertigo akan muncul. Dia akan muncul begitu saja. Biasanya dengan MERISLON bisa hilang, tapi TIDAK TUNTAS sembuhnya. Setiap tahun kumat, namun serangan vertigo yang terakhir menyebabkan saya tidak bisa tidur pada posisi kanan, setiap balik ke kanan maka vertigonya kumat. Saya merasakan ada sesuatu yang salah namun tidak tahu apa itu…????

Akhirnya ketika Reuni Lebaran di Bali, seorang teman memberikan referensi berobat ke seorang Profesor di Mt E- Singapore, dokter ini adalah seorang NEUROLOG dan ahli penyakit Stroke, baginya vertigo mudah penyembuhannya.

Mula-mula dokter melakukan Blood Circulation Scan, dimana segera diketahui apakah ada bagian pembuluh darah yg mampet atau alirannya kurang lancar dll.
Setelah itu dilakukan Therapy di sofa oleh seorang suster sbb :

Saya disuruh telentang dengan kepala sebagian mendongak, tanpa bantal dan dipegang oleh suster. Kemudian disuruh nengok ke kiri, ADUUHH…. langsung vertigonya kumat, dunia berputarrrr… tangan saya menggapai-gapai mencari pegangan... tapi suster menyuruh saya rileks. Kalau sudah hilang maka kita harus menoleh ke kanan, kumat lagi walau tidak separah yang kiri, rileks lagi, lalu balik badan dan kepala melihat ke lantai, lalu bangun perlahan-lahan dengan mata melihat ke bahu, kemudian duduk kembali.

Hanya itu therapynya, SANGAT SEDERHANA tapi MANJURR… lalu saya diharuskan tidur bolak balik, kanan - kiri – kanan - kiri dst (total waktu therapy sekitar +/- 15 menit).


SANGAT SEDERHANA, KENAPA ???

Vertigo terjadi karena kita salah posisi tidur, mungkin tanpa kita sadari kita selalu tidur pada satu posisi. Misalnya kebanyakan posisi kiri dan jarang bolak balik kanan-kiri. Ini akan memperparah vertigo, yang mengakibatkan adanya "CHRYSTAL" istilah mereka yg lepas dari telinga kita sehingga menyebabkan keseimbangan kita terganggu.

Nah, therapy itu utk mengembalikan posisi "CHRYSTAL" tersebut.
Simple kan? ternayta tidak ada hubungannya dengan kolesterol atau lain sebagainya. Dokter hanya memberikan 1 jenis obat yang hanya diminum 1 kali saja pada malam sesudah therapy, itupun kalau masih merasa berputar. Pada malam hari saya tidur nyenyak dan mengikuti nasehat dokter agar tidur kanan-kiri-kanan-kiri dan memakai 2 buah bantal ditumpuk agar tinggi serta harus merubah pola tidur yang salah.

Saya adalah penggemar pijit, saya sempat tanya ke dokter apakah masih boleh pijit kepala, ternyata dokter menyarankan sebaiknya tidak pijit kepala, karena khawatir tukang pijetnya tidak tahu jelas pembuluh mana yang kena pencet.
Sejak saat itu saya STOP pijit, karena ketika saya kena serangan vertigo yang lalu, saya sedang dipijit di bagian kepala, mungkin saja saat itu ada yang kurang pas.

Sayangnya selama ini saya belum di advise therapy demikian oleh para dokter yang pernah saya temui. Bila sedang vertigo maka akan dihubungkan dengan kolesterol/lipitor, istirahat, minum obat pengencer darah, minum merislon itu membuat kita lemas.

NOTE :

1. Tidurlah dengan sikap yang baik yaitu bolak balik kiri kanan.
2. Segela ubah pola tidur anda bilamana anda mempunyai kecenderungan tidur pada satu posisi.
3. Lakukan pola tidur ini mulai sekarang walaupun anda belum pernah kena vertigo.

Sumber : multiply.com

Read More...

SI MONCONG BOTOL PENYEMBUH STROKE

Lumba-lumba dipercaya dapat membantu penyembuhan stroke. Meski ada kritik, terapi ini terus berkembang.

Ida Bagus Oka tertatih-tatih masuk ke kolam renang. Mantan Menteri Negara Kependudukan dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional itu mengenakan pelampung kuning, dituntun Carla Henco, perempuan warga negara Jerman, ke air. Setelah ia beselonjor, dua ekor ikan lumba-lumba mendekati pelan-pelan dan mencium-cium ujung telapak kaki kanan lelaki itu.

Oka, yang hanya mengenakan celana pendek, tampak meringis geli. “Saya bisa, bisa…, bisa…,” katanya berulang-ulang sembari menggerakkan sendiri kedua kakinya. Sesekali, Jack dan John–nama dua lumba-lumba itu–menggulung badan Oka hingga hampir menenggelamkannya. Karena memakai pelampung dan diawasi Henco, Oka tak sampai kelelep. Walaupun tampak kesulitan ketika digulung binatang bermoncong botol, Oka selalu tersenyum. .”Jack…, John…, come here please,” begitu Oka memanggil-manggil mereka agar datang kembali mendekatinya.

“Bermain” dengan lumba-lumba di kolam Hotel Melka, Lovina, Buleleng (Bali utara) menjadi kegiatan rutin akhir pekan Oka dalam tiga pekan terakhir ini. Laki-laki 69 tahun ini divonis dokter terkena stroke. Bekas Gubernur Bali itu kesulitan menggerakkan tangan dan kaki serta terhambat dalam berbicara.

Setelah ditangani secara medis, Oka mencoba cara alternatif untuk fisioterapi atau melakukan latihan fisik. Pilihannya jatuh pada Jack dan John. “Baru empat kali terapi setelah dua kali datang, kaki kanan saya sudah mulai terasa ringan. Saya akan rutin seminggu sekali ke sini,” katanya. Wajahnya tampak memerah segar setelah berlatih, akibat aliran darah lebih banyak mengalir ke kepala.

Jack dan John adalah lumba-lumba hidung botol (bottle nosed dolphin), jenis yang dapat dimanfaatkan untuk terapi lumba-lumba (dolphin assisted therapy), yang dipercaya membantu penyembuhan stroke, autisme, dan beberapa gangguan bergerak akibat kerusakan saraf. Selain si hidung botol, dari sekitar 80 jenis lumba-lumba yang ada di dunia, hanya ada dua jenis lagi yang punya kemampuan terapi, yaitu spinner dolphin dan spotted dolphin.

Menurut Karl Guenther Meyer, pemilik Hotel Melka yang sudah mengoperasikan dolphin assisted therapy selama setahun ini, saat melakukan terapi, lumba-lumba tidak perlu diarahkan oleh semacam pawang. Sebab, binatang mamalia laut itu memiliki kemampuan mengirimkan suara berfrekuensi tinggi–sekitar 2-13 MHz–ke bagian-bagian tubuh manusia, dan menerima kembali suara tersebut, atau disebut echolocation. Nah, dari kiriman ultrasound yang dipantulkan kembali oleh tubuh manusia itulah lumba-luma dapat mendeteksi bagian tubuh yang bermasalah. Terbukti saat Oka masuk kolam, flipper langsung menyosor kaki kanannya.

Kemampuan menangkap ultrasound, suara berfrekuensi tinggi di atas batas ambang pendengaran manusia (di atas 20 ribu Hz), dimiliki beberapa hewan seperti anjing, kelelawar, dan lumba-lumba. Kelebihan si hewan laut itu adalah mampu menyalurkan suara tersebut ke tubuh manusia. Penembakan pulsa suara berfrekuensi tinggi seperti ini, menurut pakar suara dari Amerika Serikat, Roger Hardy, lebih aman dibandingkan penggunaan sinar laser (x), karena ultrasound tak menggunakan radiasi ionisasi.

Adapun cara kerja “penyembuhan” dengan suara berfrekuensi tinggi lumba-lumba adalah merangsang perbaikan dan penggantian sel-sel rusak dalam tubuh. Meyer menjelaskan, manusia hanya menggunakan sekitar 20 persen kapasitas setiap organnya dalam beraktivitas, sedangkan 80 persen lainnya menganggur. Lumba-lumba, dengan kemampuan alaminya, mampu mendistribusikan dan mensubsidikan sel sehat menuju bagian dari sel yang rusak atau abnormal.

Seperti terapi lainnya, pengobatan bersama si moncong botol ini harus dilakukan rutin. Menurut Meyer, minimal dua bulan. Adapun Oka, yang baru setiap akhir pekan selama tiga minggu terapi, sudah merasakan manfaatnya. Pasien lainnya, Bing Wijaya, 53 tahun, warga Singaraja, bahkan sembuh dari lumpuh setelah delapan kali terapi. “Hasilnya benar-benar memberi saya harapan baru,” ujarnya. Bin sudah bisa menggerak-gerakkan tubuhnya lebih baik.

Selain untuk “mengobati” stroke, menurut Meyer, terapi lumba-lumba juga dipercaya dapat membantu penyembuhan kanker. Inilah yang baru dimulai di kawasan wisata Lovina itu. “Kami mengundang dua orang penderita kanker, terapi dua minggu gratis,” ujarnya. Kini pengobatan itu sedang berjalan.

Terapi dengan bantuan lumba-lumba mulai banyak dipraktekkan di beberapa negara sejak akhir 1990-an, terutama untuk membantu anak-anak autis dan penderita down syndrome. Lumba-lumba dipercaya dapat menyembuhkan orang karena binatang ini beberapa kali telah menolong orang tenggelam di laut dan membantu menyembuhkan luka mereka. Bila dilihat di Internet, cukup banyak klaim sukses terapi ini, namun banyak juga kritiknya. Umumnya, kritik dilandaskan pada minimnya uji coba ilmiah dan klinis atas terapi ini.

“Tidak ada bukti ilmiah bahwa terapi lumba-lumba membantu penyembuhan. Ini hanya bersifat rekreasi,” kata Bernard Rimland, Direktur Autism Research Institute di San Diego, Amerika Serikat. Bahkan Michael Westerveld, ahli saraf dari Universitas Yale, AS, lebih skeptis. “Bila ada keberhasilan terapi lumba-lumba, ini merupakan efek yang sama bila berinteraksi dengan binatang jinak lain seperti anak anjing,” katanya.

Kritik lainnya adalah biaya terapi lumba-lumba yang mahal. Di Lovina, pasien harus merogoh kocek Rp 40 juta sebulan termasuk akomodasi dan konsumsi. Harga itu pun jauh lebih murah dibanding paket yang sama di AS, misalnya, yang mencapai Rp 400-500 juta. Karena “murah”, usaha yang dirintis sejak tahun lalu di Lovina itu kebanjiran pasien terutama dari luar negeri, seperti dari Singapura, Malaysia, Amerika, dan Eropa.

Bisakah terapi ini diterima secara medis? Menurut Nurdjaman Nurimaba, ahli penyakit saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, terapi lumba-lumba, seperti terapi lainnya–wicara, gerak, hidro, getar, atau penyinaran–merupakan bagian dari fisioterapi aktif. Lumba-lumba merupakan gabungan dari terapi hidro dan getaran suara (ultrasonografi). “Sonar hewan tersebut pada prinsipnya sama dengan terapi getaran untuk menghilangkan sumbatan. Soal seberapa efektifnya, saya tak tahu persis,” ujarnya. Namun semua fisioterapi hanya bisa dilakukan setelah bagian saraf otak ditangani terlebih dahulu secara medis. “Karena itu, walaupun dengan terapi, masih harus disertai obat lainnya,” katanya.

Di luar semua kritik dan keraguan, terapi lumba-lumba tetap berkembang. Di Indonesia, selain di Lovina, terapi lumba-lumba untuk anak-anak autis juga ada di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Itu mungkin karena lumba-lumba selama ini dipercaya sebagai binatang penyayang manusia.

Simber : Ahmadtaufik65’s Weblog; Ahmad Taufik, Made Mustika (Singaraja)

Read More...

TERAPI MUSIK PERCEPAT PENYEMBUHAN STROKE

Alunan musik dapat mempercepat pemulihan penderita stroke, demikian hasil riset yang dilakukan tim peneliti dari Finlandia seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu.

Penderita stroke yang rajin mendengarkan musik setiap hari, menurut hasil riset itu, ternyata mengalami peningkatan pada ingatan verbalnya dan memiliki mood yang lebih baik ketimbang penderita yang tidak menikmati musik.

Musik memang telah lama digunakan sebagai salah satu terapi kesehatan, namun penelitian yang dimuat dalam jurnal Brain itu adalah riset pertama yang membuktikan efeknya pada manusia.

"Temuan ini adalah bukti pertama bahwa mendengarkan musik pada tahap awal pasca stroke dapat meningkatkan pemulihan daya kognitif dan mencegah munculnya perasaan negatif," kata tim peneliti.

Stroke, yang muncul saat aliran darah ke otak tersumbat, dapat membuat jaringan otak tak berfungsi. Penyakit ini adalah salah satu penyebab utama kematian dan kelumpuhan permanen di dunia.

Riset tersebut melibatkan 60 orang sukarelawan yang baru saja mengalami stroke pada pembuluh darah tengah (middle celebral artery) di belahan kanan dan kiri otak. Stroke semacam ini dapat mempengaruhi kendali motorik, kemampuan bicara dan sejumlah fungsi kognitif lainnya.

Para sukarelawan itu kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta mendengarkan musik favorit atau buku audio (audiobook) mereka setiap hari, sementara kelompok yang lain tidak mendengarkan musik apapun.

Tiga bulan pasca serangan stroke, kelompok pendengar musik dan buku audio menunjukkan peningkatan pada ingatan verbal mereka, masing-masing 60 persen dan 18 persen lebih baik ketimbang kelompok lainnya.

Kemampuan dalam memfokuskan perhatian juga meningkat 17 persen pada mereka yang mendengarkan musik, ungkap Teppo Sarkamo, ahli psikologi pada Unit Riset Otak Kognitif Universitas Helsinki yang mengepalai riset tersebut.

Musik ditengarai dapat mengaktifkan mekanisme pada otak yang memperbaiki dan memperbarui jaringan syaraf pasca serangan stroke, kata Sarkamo.

Menurut dia, riset-riset lain diperlukan untuk lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi pada otak. Namun temuan ini, tambahnya, telah memperlihatkan bahwa musik dapat digunakan sebagai salah satu terapi tambahan yang murah dan mudah bagi penderita stroke.

"Riset ini dapat dianggap sebagai studi pendahuluan dan menjadi awal yang menjanjikan," kata Sarkamo. (*)

SUMBER : ANTARA NEWS 29 JULI 2009

Read More...

KORELASI ANTARA DIABETES DAN STROKE

SEORANG teman yang menderita stroke, tiba-tiba mengidap diabetes mellitus (penyakit gula). Sebaliknya, seorang teman yang menderita diabetes tiba-tiba mengalami stroke.

Apakah kedua penyakit ini memang memiliki korelasi positif? Jawabannya sebenarnya bisa kita temukan dari berbagai sumber, tetapi makin dikuatkan saat mengikuti seminar di Jakarta beberapa waktu lalu.


Menurut Prof Dr Teguh AA Ranakusuma SpS(K), guru besar Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran UI, komplikasi dan keluhan yang menyertai diabetes mellitus umumnya bersifat akut atau kronis.

Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat / menurun dengan tajam dalam waktu singkat. Kadar glukosa darah bisa menurun drastis jika penderita juga menjalani diet terlalu ketat.

”Perubahan yang besar dan mendadak dapat berakibat fatal,” ujarnya dalam seminar kesehatan Mengapa Penyakit Diabetes Dapat Menyebabkan Stroke, beberapa waktu lalu.

Komplikasi Akut

Ada jenis komplikasi akut yang perlu diwaspadai. Pertama, hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar glukosa darah seseorang di bawah normal. Gejala ini ditandai dengan munculnya rasa lapar, gemetar, mengeluarkan keringat, berdebar-debar, pusing, dan gelisah. Dalam keadaan parah, dan penderita bisa mengalami koma.

Kedua, ketoasidosis diabetic (koma diabetic), yaitu kondisi di mana tubuh sangat kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa suntik insulin, pola makan terlalu bebas, atau stres.

Ketiga, koma hiperosmoler nonketotik, yaitu keadaan tubuh tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan pernapasan penderita cepat dan dalam. Ini bisa disebabkan dehidrasi berat, shock, dan hipotensi.

Keempat, koma laktoasidosis, yaitu keadaan tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat diubah menjadi bikarbonat. Aki-batnya, kadar asam laktat dalam darah meningkat dan orang tersebut bisa mengalami koma.

Komplikasi Kronis

Komplikasi kronis adalah kelainan pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan saraf.

Komplikasi ini sering dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang mengalami kelainan, se-perti kelainan di bagian mata, mulut, jantung, urogenital, saraf, dan kulit, atau biasa disebut stroke.
Hingga kini, penderita stroke di Indonesia menempati urutan ke empat di dunia, setelah India, China dan AS.

Penyakit diabetes merupakan faktor risiko mayor untuk terkena stroke, di mana diabetes dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak serta dapat menimbulkan kematian pada sel atau jaringan otak (infark subkortikal).
”Penyakit diabetes mellitus dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam darah, yang kemudian berdampak pada terjadinya stress oxidative,” kata Prof Teguh.

Stres jenis ini merupakan faktor risiko akibat terjadinya pengerasan/penebalan pembuluh darah. Pembuluh darah yang mengeras dan menebal akan menghambat laju peredaran darah, bahkan menyumbat aliran darah. Jika sumbatan itu terjadi pada pembuluh darah di otak, tentu akan berpotensi menyebabkan stroke.

Memang, penderita hipertensi pun memiliki peluang tinggi untuk mendapatkan serangan stroke.

Hanya saja, penderita diabetes memiliki resiko tiga kali lebih besar mendapatkan serangan stroke daripada penderita hipertensi. (Sriyati-32)

sumber : http://www.suaramerdeka.com/
29 Juli 2009 | 01:48 wib

Read More...

Kamis, 16 Juli 2009

SELEDRI HAJAR HIPERTENSI

Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang memiliki nama latin Apium graveolens L itu memiliki bentuk daun dan aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur ayam, sup atau bakso.

Di Eropa dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina dan Korea tidak hanya mempergunakan daun saja, namun juga bagian tangkai sebagai bahan makanan atau penyedap masakan.

Tumbuhan herbal itu berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia. Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut. Di daerah tersebut, seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal.

Tanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.

Tidak hanya sebagai bahan makanan, seledri juga telah dikenal sebagai bahan obat sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi. Penyakit seperti flu, masalah pencernaan, limpa dan hati menggunakan biji tanaman asli sebagai obat penyakit tersebut. Masyarakat Indonesia juga telah lama mengetahui seledri sebagai obat hipertensi.

Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae itu mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi. Seledri juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres.

Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C. Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker. Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk menjaga ketahanan tubuh.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh manfaat seledri bagi kesehatan, antara lain:

* Masyarakat pedesaan memanfaatkan seledri untuk menyembuhkan sakit panas pada anak-anak dengan cara menumbuk dan membalurkannya. Jus seledri dari seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan gondok.
* Pengobatan hipertensi dengan tangkai seledri dapat dilakukan dengan mudah. Caranya 20 tangkai seledri dicuci dan dilumatkan. Kemudian diberi sedikit air masak lalu diperas. Minum airnya dua sendok makan tiga kali sehari. Lakukan dengan teratur selama tiga hari. Hasil rebusan itu diminum separuh pagi, separuh malam.
* Untuk penyakit rematik. Ambil satu tangkai seledri yang dicuci bersih dan dilalap mentah setiap kali makan dapat mengurangi gejala rematik.
* Seledri bisa juga sebagai perawatan kecantikan, seperti menggurangi minyak di wajah, menyuburkan rambut bahkan mengonsumsi seledri dapat membersihkan noda pada email gigi. Untuk wajah berminyak gunakan tiga batang seledri. Dicuci kemudian diiris kecil-kecil, seduh dan tutupi. Biarkan dingin, lalu simpan di lemari es. Menjelang tidur malam, oleskan sari seledri ke wajah yang sudah bersih. Setelah kering baru bilas muka hingga bersih. Lakukanlah dengan teratur.
* Bagi anda yang meninginkan rambut subur, gunakan air perasan dari lima tangkai seledri yang diberi tiga sendok makan air sebagai olesan kepala. Untuk hasil terbaik gunakan setiap hari. Menggunakan bahan alami seledri sebagai obat atau perawatan tubuh mudah didapat, serta minim efek samping.
sumber : http://www.republika.co.id/



Read More...

KHASIAT BUAH KINA

Kina (Chinchona spp.) merupakan tanaman obat yang telah dikenal lama. Tanaman ini berasal dari hutan-hutan di Amerika Selatan. Tanaman kina diambil kulitnya karena banyak mengandung alkaloid-alkaloid sehingga bermanfaat untuk obat. Kandungan alkaloid kinine bermanfaat untuk penyakit malaria sedangkan alkaloid kinikine dapat digunakan untuk obat penyakit jantung. Saat ini pemanfaatan kina semakin berkembang, antara lain sebagai obat anti kejang otot, pembuatan tamiflu obat flu burung, sebagai katalis yang efektif serta untuk industri muniman ringan, biopestisida, dan kosmetika.

Sumber: http://www.litbang.deptan.go.id/



Read More...